Sunday 20 August 2017

Definisi Etiologi Dan Gejala Klinis Malaria


Definisi:
Malaria adalah penyakit yang bersifat akut maupun kronik, disebabkan oleh protozoa genus plasmodium. Malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk malaria yang bernama Anopheles. Nyamuk Anopheles penyebab penyakit malaria ini banyak terdapat pada daerah dengan iklim sedang khususnya di benua Afrika dan India. Termasuk juga di Indonesia.


Etiologi:
Plasmodium adalah penyebab dari malaria terdiri dari 4spesies:
  1. Plasmodium Vivax
  2. Plasmodium Falciparum 
  3. Plasmodium Malariae
  4. Plasmodium Ovale
Malaria juga melibatkan hospes perantara, yaitu manusia maupun vertebra lainya, dan hospes definitif yaitu nyamuk Anopheles.

Siklus Hidup:

Siklus hidup plasmodium terdiri dari fase sexual eksogen (Sporogini) yang terjadi dalam tubuh nyamuk Anopheles dan fase aseksual (Skizogonik) yang terjadi di dalam hospes vertebre termasuk manusia.

Patogenesis:
  1. Alami, melalui gigitan nyamuk ketubuh manusia
  2. Induksi, jika stadium aseksual dalam eritrosit masuk ke dalam darah manusi melalui tranfusi, suntikan, atau pada bayi yang baru lahir melalui plasenta ibu yang terinfeksi.
Patofisiologi:
  1. Infeksi malaria terjadi melalui 2 tahap yaitu melibatkan hati dan sel sel darah merah
  2.  Ketika nyamuk yang terinfeksi menembus kulit seseorang untuk mengambil makan darah, sporozoit dalam air liur nyamuk memasuki aliran darah dan bermigrasi ke hati di mana mereka menginfeksi hepatosit, bereproduksi secara aseksual dan tanpa gejala untuk jangka waktu 8-30 hari 
  3. Setelah masa dorman potensial dalam hati, organisme ini berkembang dan menghasilkan ribuan merozoid, setelah sel inang pecah kemudian akan menginfeksi sel sel darah melalui tahap eritositik untuk bertahan hidup
  4. Dalam sel darah merah, parasit berkembang biak lebih lanjut, secara aseksual lagi, secara berkala keluar dari sel inang mereka untuk menyerang sel-sel darah merah segar. Beberapa siklus amplifikasi tersebut terjadi. Dengan demikian, deskripsi klasik gelombang demam timbul dari gelombang simultan merozoit melarikan diri dan menginfeksi sel-sel darah merah.
  5. Beberapa sporozoit P. vivax tidak segera berkembang menjadi merozoit fase-eksoeritrositik, melainkan menghasilkan hipnozoit yang dorman untuk periode mulai dari beberapa bulan (7-10 bulan khas) sampai beberapa tahun. 
  6. Setelah masa dormansi, mereka aktif kembali dan menghasilkan merozoit. Hipnozoit bertanggung jawab untuk inkubasi yang panjang dan relapse akhir infeksi P. vivax, meskipun keberadaannya di P. ovale tidak pasti.
Manifestasi klinis:
  1. Menggigil
  2. Demam tinggi
  3. Berkeringat secara berlebihan seiring menurunnya suhu tubuh
  4. Mengalami ketidaknyamanan dan kegelisahan (malaise)
  5. Sakit kepala
  6. Mual
  7. Muntah
  8. Diare
Faktor Resiko:
  1. Anak-anak dan bayi
  2. Pelancong yang datang dari wilayah tanpa malaria
  3. Terkena gigitan nyamuk
  4. Daerah yang endemis
  5. Imunitas rendah
  6. Jarang memakai baju
Komplikasi:
  1. Otak: timbul delirium , disorientasi, stupor, koma, kejang dan tanda neurologis fokal
  2. Saluran gastrointestinal: muntah, diare hebat pendarahan dan mal abssorpsi
  3. Ginjal: nekrosis tubular akut, hemoglobinnuria, dan gagal ginjal akut
  4. Hati: timbul ikterus karena adanya gangguan hepar, hepatomegali
  5. Paru: edema paru, sesak nafas
  6. Lain lain: anemia, hipoglikemia, demam kencing hitam( black water fever)
Pemeriksaan penunjang:
  1. Pemeriksaan darah tepi
  2. Pembuatan preparat darah tebal dan tipis untuk melihat keberadaan parasit dalam darah tepi, seperti tropozoid yang berbentuk cancing.
Penatalaksanaan:
  1. Obat antimalaria terdiri dari 5 jenis, antaralain:
    • Skizontisid yang membasmi parasit praeritrosit yaitu Proguanil dan Pirimetamin
    • Skizintisid yang membasmi parasit eksoeritrosit yaiutu Primakuin
    • Skizontisid yang membasmi parasit fase eritrosit yaitu Kina dan Klorokuin dan Amodiakuin
    • Gametosid yang menghancurkan bentuk sexual. primakuin yang mapuh membasmi keempat spesies plasmodium adalah Kina dan Klorokuin dan Amodiakuin
    • Sporontosid mencegah gametosid dalam darah yaitu Primakuin dan Proaguanil
     
  2. Bila terjadi resistensi Plasmodium falciparum terhadap klorokuin bisa di pastikan obat malaria lain yang dapat di berikan adalah:
    • Kombinasi sulfadoksin 1000mg dan Primetamin 25mg pertablet dalam kondisi tunggal 2-3 tablet
    • Kina 3x 650mg selama 7hari
    • Aantibiotik seperti Tetrasklin 4x 250mg perhari selama 7-10harivdan minoksiklin 2x 100mg/hari selama 7hari
    • Kombinasi kombinasi lain seperti Kina dan Tetrasiklin
     
Pencegahan:
  1. Menghindari gigitan nyamuk dengan memakai baju tertutup
  2. Menggunakan krim anti nyamuk
  3. Memasang kelambu anti nyamuk
  4. Jika Anda akan bepergian ke tempat di mana banyak nyamuk malaria mengancam, konsultasikan dulu dengan dokter
  5. Jangan keluar rumah setelah senja
  6. Menyemprotkan obat nyamuk di kamar tidur dan isi rumah

0 comments

Post a Comment