Sunday 20 August 2017

Definisi Etiologi Dan Gejala Klinis Otitis Media Akut (OMA)


Definisi:
Otitis media akut atau OMA adalah suatu peradangan akut yang terjadi karena adanya infeksi pada sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius,antrum mastoid dan sel sel mastoid ytang terjadi dalam kurun waktu kurang dari 3 minggu.OMA di indonesia sering di sebut dengan "Congek"

Etiologi:
  1. Streptococcus hemolyticus 
  2. Staphylococcus aureus
  3. Peneumococcus
  4. H. influenzae
  5. E.coli
  6. S.anhemolyticus
  7. P. vulgaris
  8. P. aeruginosa
Patofisiologi:
Terjadi akibat terjadinya faktor pertahanan tubuh yang bertugas menjaga keseterilan telinga tengah. Faktor penyebab utama adalah subatan tuba eustachius sehingga pencegahan invasi kuman terganggu. Pencetusnya adalah infeksi saluran nafas ats. Penyakit ini biasanya terjadi pada anak anak  karena tuba eustachius pendek, lebar dan letaknya agak horizontal

Manifestasi klinis:
  1. Pada anak anak adanya prasaan nyeri di telinga dan di sertai demam
  2. Nyeri yang di rasakan dapat bertambah hebat 
  3. Terdapat gangguan pendengaran
  4. Rasa penuh di bagian dalam telinga
  5. Terdapat nanah yang mengalir keluar
  6. Biasanya di awali dengan batuk pilek
Otitis media terbagi atas:
  • Otitis media supuratif
    • Otitis media supuratif akut
    • Otitis media supuratif kronik  
  • Otitis media non supuratif 
    • Otitis media non serosa akut
    • Otitis media non serosakronik
  • Otitis media spesifik, seperti Otitis media sifilitika, otitis media tuberkulosa
  • Otitis media adhesiva
Komplikasi:
sebelum adanya antibiotik,OMA dapat menimbulkan komplikasi seperti abses osteal sampai abses otak dan meningitis.Sekarang semua jenis komplikasi tersebut biasanya di dapatkan pada OMSK

Penatalaksanaan:
Terapi bergantung pada setadium penyakitnya seperti
  • Stadium Okulasi
 Terapi di tunjukan untuk membuka kembali tuba eustachius sehingga tekanan negatif di telinga tengan hilang. di berikan obat tetes hidung HCL efedrin 0,5% untuk anak anak kurang dari 12 tahun untuk dewasa lebih dari 12 tahun berikan hcl efedrin 1%. antibiotik di berikan bila penyebabnya kuman.
  • Stadium Presupuratif
Diberikan antibiotik, obat tetes hidung, dan anlgetik. bisa membran timpani tampak hiperemis difus sebaiknya di lakukan miringotomi. Dianjurkan penggunaan antibiotik golongan penisilin atau eitromisin jika terdapat retensi, dapat di berikan kombinasi asam klavulanat atau sefalospirin.
  • Stadium Supuratif
Selai antibiotik pasien harus di rujuk untuk di lakukan miringotomi bila membran timpani masih utuh sehingga gejala cepet hilang dan tidak terjadi ruptur.
  • Stadium Perforasi 
Terlihat sekret banyak keluar. kadang kadang secar berdenyut. berikan obat cici telinga H2O3 3% selama 3-5 hari serta antibiotik yang adekuat sampai 3 minggu.
  • Stadium Resolusi
Membran timpani beransur normal kembali, sekred tidak ada lagi dan porforasi menutup. Bila tidak, antibiotik dapat di lanjutkan sampai 3 minggu.

0 comments

Post a Comment