Sunday 20 August 2017

Definisi Etiologi Dan Gejala Klinis Konjungtivitis Bakteri


Definisi:
Konjungtivitis adalah peradangan pada conjunctiva (konjungtiva), selaput lendir yang menutupi bagian putih mata dan bagian kelopak mata dalam. Konjungtivitis biasanya akan mengenai kedua belah mata, meskipun dapat dimulai dari satu mata dan menyebar ke mata yang lainnya dalam satu atau dua hari. Konjungtivitis bakteri adalah konjungtivitis yang di sebabkan oleh bakteri.

Etiologi:
  1. Staphylococcus, 
  2. Streptococcus 
  3. Haemophilus influenza
  4. Corynebacterium diphtheriae
  5. Pseudomonas aeroginosa
  6. Neisseria gonorrhoae
Manifestasi klinis:
  1. Mempengaruhi kedua belah mata.
  2. Mata biasanya akan terasa berpasir dan rasa tidak nyaman karena debit yang lengket. 
  3. Kelopak mata atas dan bawah mungkin akan merekat di pagi hari atau saat bangun tidur, 
  4. Dan mungkin terdapat krusta atau debit pada bulu mata.
  5. Terdapat eksudat dengan sekret mukopurulen
  6. Lakrimasi
  7. konjungtiva bulbi hiperemis 
  8. hipertropi papil
  9. Kadang di sertai blefaritis dan keratitis
  10. Mata seperti ada benda asing
  11. Pseudoptosis akibat pembangkakan kelopak
Patofisiologi:
  1. Adanya bakteri yang menyerang konjungtiva menyebabkan proses inflamasi terjadi, 
  2. sel-sel inflamasi yaitu neutrofil, eosinofil, basofil, limfosit, dan sel plasma menyerang bakteri,namun juga berperan sebagai sel yang merusak struktur konjungtiva. 
  3. Sel-sel tersebutkemudian bercampur dengan fibrin dan mukus hasil ekskresi sel goblet sehingga membentukeksudat konjungtiva. Eksudat tersebut mengering dan mengalami perlekatan pada kelopakmata atas dan bawah.
  4. Adanya agens perusak tersebut menyebabkan edema epitel, eksofoliasikonjungtiva, hipertrofi epitel, dan pembentukan granuloma, selain itu, terdapat edema padastroma konjungtiva (kemosis) dan hipertrofi pada kelenjar limfoid stroma.
  5. Adanya peradangan pada konjungtiva ini menyebabkan dilatasi pembuluh pembuluhkonjungtiva posterior, menyebabkan hiperemi yang tampak paling nyata pada forniks danmengurang ke arah limbus.  
  6. Pada hiperemia konjungtiva ini biasanya didapatkan pembengkakan dan hipertrofi papila yang sering disertai sensasi benda asing dan sensasi tergores, panas, atau gatal. Sensasi ini merangsang sekresi air mata.  
  7. Transudasi ringan jugatimbul dari pembuluh darah yang hiperemia dan menambah jumlah air mata
 
Penatalaksanaan:
  1. Biasanya diobati dengan tetes atau salep mata antibiotik spektrum luas, misalnya kloramfenikol atau asam fusidic. 
  2. Mata juga harus dibersihkan dengan kapas yang dibasahi dengan air masak yang didinginkan untuk menghilangkan kerak yang lengket. 
  3. Penelitian membuktikan bahwa 64 persen kasus konjungtivitis bakteri akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu lima hari, 
  4. Obat mata antiobiotik diduga tidak berkontribusi besar dalam meningkatkan angka kesembuhan. tetapi sebaiknya di berikan
Prognosis:
Konjungtivitis bakteri yang di sebabkan oleh mikroorganisme tertentu, seperti haemofilus influenza, adalah penyakit swarisna. Bila tidak di obati akan sembuh dalahm waktu 2minggu. Bila di obati akan sembuh dalam 1-3hari.

Pencegahan:
  1. Kebersihan tangan dan wajah sangatlah penting. 
  2. Jangan pernah menggunakan handuk secara bersama-sama, apalagi ada anggota keluarga lain yang terkena konjungtivitis. 
  3. Orang yang terkena konjungtivitis harus menggunakan handuk khusus untuk mereka sendiri. 
  4. Jangan pernah menggunakan tetes mata secara bersama-sama.
  5.  Buang bekas tisu untuk membersihkan mata di tempat yang aman dan obat tetes mata harus dibuang ketika pengobatan telah selesai.



0 comments

Post a Comment